Dalam haus dahaga untuk mereguk cahaya kebenaran
Dalam gundah penuh ragu
Dalam kegamangan untuk memilih jalan
Engkau datang dari keindahan cinta tanpa suara
Aku masih ingat saat pertama mencintai-Mu
Kupelajari lembar demi lembar kitab-Mu
Kuresapi untaian kata demi kata da'i-Mu
Lewat cinta para nabi...
Lewat kisah para sahabat...
Lewat rindu para syuhada...
Engkau menyalakan pelita dalam kegelapan hidupku
Dengan percikan hidayah kutemukan jalan-Mu
Lalu kuukir di jiwaku dalam-dalam
Menghiasi ambisi dan idealismeku yang mengawang
Kini, suatu waktu dari masa telah mengisi perjalanan panjangku
Aku berkelana kembara terombang-ambing didera deru dan debu dunia
Bagaikan tanah-tanah retak tertimpa kemarau panjang
Kemanakah cinta itu pergi!
Asaku mengawang, kakiku mengambang
Seolah aku terhempas dalam jurang kegelapan
Ya Rahman, Ya Rahim
Izinkanlah aku kembali mencintai-Mu
Perkenankanlah aku merangkai kata dan menghitung angka
Dengan segala kelemahanku
Kan kucoba merangkak dan menegakkan jiwaku kembali
Meski tak mampu mencintai-Mu seperti cinta para nabi dan sahabat
Izinkanlah aku mencintai-Mu semampuku
Dengan cinta yang menghiasi seluruh jiwa dan ragaku
Cinere, 27 Juni 2007
No comments:
Post a Comment