Kelembagaan Pengajian dalam Pembangunan Masyarakat Perdesaan (Studi Kasus Kelembagaan Pengajian di Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor). Binsan Siregar, S.P
____________________________________________________________________
Era reformasi yang berimplikasi pada pemberlakuan ekonomi daerah dan demokratisasi merupakan momentum yang tepat untuk mempertajam arah pembangunan melalui penguatan kelembagaan pembangunan masyarakat dan birokrasi. Pembangunan yang berorientasi kerakyatan, yang mengedepankan paradigma pembangunan manusia, merupakan arah baru yang diharapkan dapat memperbaiki paradigma lamayang lebih beroriientasi pada pertumbuhan ekonomi.
Perbedayaan masyarakat dalam kerangka pembangunan yang berorientasi pada manusia (people centered development) merupakan suatu strategi untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan peran aktif dalam pembangunan. Dalam hal ini, prioritas pembangunan seharusnya ditujukan pada masyarakat yang selama ini cenderung tertinggal dan termarginalkan dalam proses pembangunan. Masyarakat perdesaan sudah seharusnya menjadi ujung tombak pelaksanaan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Pembangunan masyarakat desa dengan pendekatan pemberdayaan didasarkan pada semua potensi dan kendala yang ada pada masyarakat local, sehingga diperlukan kapasitas kelembagaan pemerrintah dalam menjalin keterkaitan dengan kelembagaan local masyarakat. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu-individu anggota masyarakat tetapi juga kelembagaannya.
Lemahnya kelembagaan local masyarakat merupakan salah satu kondisi dasar yang mengakibatkan masalah pembangunan berupa kesenjangan dan ketidakmandirian. Kelembagaan local yang telah mendapat penilaian tertinggi dari masyarakat merupakan wahana aspirasi masyarakat dan cenderung untuk menjadi saluran perubahan social dan kebudayaan. Ketidakmampuan kelembagaan local dalam melaksanakan peranan dan fungsinya secara efektif merupakan konsekuensi dari proses pembangunan yang belum memberikan perhatian yang luas pada eksistensi kelembagaan ini. Kegiatan pengajian merupakan salah satu kelembagaan local yang menjadi tradisi dan mekanisme social budaya local dalam masyarakat perdesaan Indonesia. Fenomena tumbuh dan berkembangnya kelembagaan pengajian dalam masyarakat sampai saat ini adalah merupakan hal yang menarik dan penting untuk diperhatikan. Keberadaan kelembagaan ini tentu tidak bisa diabaikan dalam gerak pembangunan, bahkan sebaliknya harus dipandang sebagai sebuah potensi yang dapat dikembangkan. Untuk itu, penelitian ini mencoba mengkaji berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kelembagaan ini, yaitu bagaimana eksistensi kelembagaan pengajian dalam masyarakat perdesaan, keterkaitannya dengan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan dan rancangan strategi pengembangan kelembagaan pengajian dalam pembangunan masyarakat.
Informasi lebih lanjut tentang hasil penelitian ini bisa menghubungi penulis.
Terima Kasih